Prof. Mohammed Ali Berawi adalah seorang guru besar di Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia.[1] Prof. Ali Berawi dilantik sebagai Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN),[2][3] setelah sebelumnya menjadi Ketua Bidang Koordinasi Transformasi Teknologi dan Inovasi di Tim Transisi Otorita IKN[4][5]. Ia juga terlibat dalam Presidensi G20 Indonesia tahun 2022 sebagai Alternate Chair of Science 20.[6][7] Prof. Ali Berawi memegang posisi sebagai Direktur Center for Sustainable Infrastructure Development (CSID) Universitas Indonesia dan Direktur ASEAN University Network – Sustainable City and Urban Development (AUN-SCUD).[8] Prof. Ali Berawi juga terpilih sebagai Ketua Umum Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) periode 2022-2027.[9] Selain itu, Prof. Ali Berawi dipercaya sebagai Working Group Leader bidang Smart Cities pada Association of Pacific Rim Universities (APRU) Sustainable Cities and Landscapes (SCL).[10] Ia menjabat sebagai Sekretaris Anggota Dewan Pertimbangan Presiden pada tahun 2020-2022.[11]. Ali Berawi menyelesaikan pendidikan doktornya pada bidang Value Engineering and Innovation di Oxford Brookes University, Inggris. Sebelum bergabung dengan Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Indonesia di tahun 2008, Prof. Ali Berawi merupakan bekerja sebagai lecturer pada School of Technology, Oxford Brookes University, Oxford, Inggris (2003-2006) dan Senior Lecturer pada Faculty of Built Environment, University of Malaya, Malaysia (2006-2008). Ia menjadi Visiting Scholar pada Department of Civil Engineering and Environment, University of Washington, Amerika Serikat (2017)[12] dan Profesor pada Graduate School of Industrial Economics, Peter the Great St. Petersburg Polytechnic University, Rusia (sejak 2019).[13]. Ali Berawi menjabat sebagai Editor-in-Chief dari Value World, jurnal Society of American Value Engineers (SAVE International) dari tahun 2008 hingga 2014, dan kini Editor-in-Chief dari International Journal of Technology (IJTech)[14]. Ia terlibat dalam berbagai kolaborasi riset baik nasional maupun internasional.[15][16] Namanya termasuk dalam daftar sebagai Top Scientists Indonesia pada database internasional Webometrics (2015-2017), dan dinobatkan sebagai salah satu dari 500 Peneliti Terbaik Indonesia versi Kementerian Riset dan Teknologi RI (2020).[17] Ia juga masuk dalam daftar Top 2% Ilmuwan Terbaik di Dunia (World’s Top 2% Scientists) yang dianugerahkan oleh Stanford University, berturut-turut pada tahun 2021[18][19] dan 2022.[20][21][22]